Bagaimana kabar fakta mempengaruhi opini publik? Pertanyaan ini seringkali muncul dalam diskusi seputar informasi dan pengaruhnya terhadap masyarakat. Fakta sendiri merupakan data atau informasi yang dapat dibuktikan kebenarannya, sedangkan opini publik adalah pendapat yang dimiliki oleh sekelompok orang dalam masyarakat.
Menurut ahli komunikasi massa, Profesor Edward Herman, fakta memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk opini publik. Dalam sebuah wawancara, Herman menyatakan bahwa “fakta yang akurat dan dapat dipercaya akan membantu masyarakat untuk membuat keputusan yang lebih baik.”
Namun, sayangnya, dalam era digital seperti sekarang ini, fakta seringkali disalahartikan atau bahkan disebarkan secara tidak benar. Hal ini dapat mempengaruhi opini publik secara negatif. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pew Research Center, sebanyak 64% responden mengakui bahwa mereka sering kali terpapar oleh informasi palsu di media sosial.
Karenanya, penting bagi kita sebagai masyarakat untuk mampu memilah dan memilih informasi yang benar dan dapat dipercaya. Sebagai contoh, dalam kasus pandemi COVID-19, informasi yang beredar di media sosial seringkali tidak akurat dan dapat membingungkan masyarakat. Oleh karena itu, kita perlu mengandalkan fakta yang diberikan oleh otoritas kesehatan yang terpercaya.
Menurut Dr. Asep Warlan, seorang pakar komunikasi publik, “Fakta yang akurat dan dapat dipercaya adalah kunci dalam membentuk opini publik yang sehat dan cerdas.” Dalam hal ini, peran media massa juga sangat penting dalam menyebarkan informasi yang benar dan dapat dipercaya kepada masyarakat.
Dengan demikian, penting bagi kita untuk senantiasa waspada terhadap informasi yang kita terima dan memastikan bahwa fakta yang kita gunakan dalam membentuk opini publik adalah fakta yang benar dan dapat dipercaya. Sehingga, kita dapat membentuk opini publik yang sehat dan cerdas, serta mampu membuat keputusan yang lebih baik untuk kepentingan bersama.
