Hoaks atau berita bohong semakin merajalela di era digital ini. Hal ini tentu menjadi ancaman serius bagi masyarakat karena dapat memicu konflik dan kebingungan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mencegah penyebaran hoaks dengan mengonsumsi berita yang akurat.
Mengonsumsi berita yang akurat merupakan langkah yang sangat penting dalam melawan hoaks. Sebagai masyarakat yang cerdas, kita harus mampu menyaring informasi yang masuk dan tidak mudah terpengaruh dengan berita yang belum terverifikasi kebenarannya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Kepala Divisi Advokasi dan Kampanye Masyarakat Transparansi Internasional Indonesia (TI Indonesia), Wahyudi Djafar, “Dengan mengonsumsi berita yang akurat, kita dapat mengetahui kebenaran informasi sebelum menyebarkannya ke orang lain.”
Menjadi konsumen berita yang cerdas juga berarti kita harus memahami sumber berita yang kita baca. Menurut pakar komunikasi dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. Farid Topan, “Saat ini, banyak platform media yang tidak jelas sumbernya, sehingga kita harus lebih waspada dalam memilih berita yang kita baca dan bagikan.”
Selain itu, mengonsumsi berita yang akurat juga dapat membantu kita untuk tidak terjebak dalam perang informasi yang tidak sehat. Menurut peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Irma Hidayana, “Hoaks dapat menimbulkan kepanikan dan kekacauan di masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya.”
Dengan demikian, mari bersama-sama mencegah penyebaran hoaks dengan mengonsumsi berita yang akurat. Kita sebagai masyarakat harus menjadi garda terdepan dalam melawan hoaks dan memastikan informasi yang kita terima dan sebarkan adalah benar dan akurat. Sebagaimana yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo, “Kita harus menjadi masyarakat yang cerdas dan tidak mudah terprovokasi oleh berita bohong. Mari bersama-sama cegah penyebaran hoaks dengan mengonsumsi berita yang akurat.”