Kabar viral memang menjadi sorotan utama di era digital ini. Setiap hari, kita sering kali disuguhkan dengan berbagai informasi yang dengan cepat menyebar luas di media sosial. Tidak terkecuali peran jurnalis dalam menyebarluaskannya.
Sebagai seorang jurnalis, tugas utama kita adalah menyajikan informasi yang akurat dan terpercaya kepada masyarakat. Namun, dalam era digital ini, kabar viral seringkali menjadi bumerang bagi profesi jurnalis. Banyak informasi yang tersebar tanpa melalui proses verifikasi yang benar, sehingga menimbulkan kebingungan dan ketidakpercayaan di kalangan masyarakat.
Menurut Dr. Wijayanto, seorang pakar media dan komunikasi, “Ketika sebuah informasi menjadi viral, peran jurnalis sangatlah penting dalam memastikan kebenaran informasi tersebut sekaligus menyebarkannya dengan bijaksana.” Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran jurnalis dalam mengontrol arus informasi yang masuk ke masyarakat.
Namun, tidak sedikit pula jurnalis yang terjebak dalam sensasi dan clickbait demi menarik perhatian pembaca. Hal ini menurut Prof. Media Studies, Dr. Sari Andayani, bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap media massa. “Jurnalis harus tetap menjaga integritas dan etika dalam menyebarkan informasi, tanpa terpengaruh oleh keinginan untuk mendapatkan view atau like yang tinggi.”
Dalam menyikapi kabar viral, seorang jurnalis harus memiliki kepekaan terhadap isu-isu yang sedang hangat dan mampu menyajikannya dengan objektif. Menurut Prof. Dr. Ari Wibowo, seorang ahli komunikasi, “Jurnalis harus mampu memilah informasi yang benar dan tidak benar, serta menyajikannya dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat luas.”
Dengan demikian, peran jurnalis dalam menyebarluaskan kabar viral bukanlah hal yang mudah. Diperlukan kehati-hatian dan kecermatan dalam menyajikan informasi agar masyarakat tidak terjebak dalam informasi yang menyesatkan. Sebagai konklusi, jurnalis memegang peranan penting dalam mengontrol arus informasi di era digital ini.